Rabu, 28 Desember 2011

Sweet Lollipop

Aku punya sahabat kecil yang akrab sekali denganku , namanya Dafy Caraka Pratama , biasa dipanggil Dafy . Walaupun dia sahabat cowok , dia sangat perhatian sekalali denganku . Kami bertetangga sejak kecil , bahkan sehabis dilahirkan . Kami berdua lahir di tempat yang sama , tempat tidur kami pun bersebelahan . Selihir lahirnya pun hanya 8 jam , dan Dafy lebih dulu dilahirkan . Sejak berusia 3 tahun , aku dan Dafy setiap sore hari tiba , kami selalu bersepeda bersama mengelilingi perumahan . Kegiatan rutin itu berhenti saat Dafy harus meninggalkan kota ini . Dafy harus pindah saat menginjak usia 8 tahun . Dia terserang harus kehilangan kekebalan tubuhnya , atau lebih tepat disebut lupus . Rumah sakit di rumahku tidak memiliki peralatan medis yang Dafy butuhkan sekarang , peralatan medisnya tak selengkkap ruamh sakit di kota-kota besar . Jadi , itu semua mengharuskan Dafy untuk meninggalkan kota kelahirannya . Dia dipindahkan ke luar kota , untuk mendapatkan perawatan yang intensif . 1 tahun sakit yang diderita Dafy tak kunjung selesai .. Tepat satu tahun Dafy pergi , aku juga harus pindah , tapi sayangnya di kota yang berbeda dengan Dafy bertempat tinggal sekarang … Aku pindah karena pekerjaan ayahku . Semenjak itu , kabar tentang Dafy tak pernah ku dengar . 10 tahun tlah berlalu .. aku mendapatkan beasiswa kuliah di Harvard University , Amerika . Cita-citaku yang slalu aku nanti-nantikan akhirnya terwujud . Sejak kecil aku dan Dafy berjanji ,” suatu saat nanti , kita pasti bias kuliah di Harvard “ . Semua orang menertawakanku , saat aku menceritakkan keinginanku untuk kuliah disana , kedengarannya memang sangat tidak mungkin . Tapi pada kenyataannya lah , sekarang aku bias duduk di bangku Harvard . Sayanynya , aku tidak bersama Dafy . Pikirku , mungkin Dafy sudah pergi dari dunia ini , karena penyakit yang dideritanya . Aju kangen sekali , sama gaya Dafy berbicara , cara dia senyum , canda , tawa ,pernah aku lalui bersamanya .Jujur, aku sangat beruntung bias mengenal dia , apalagi menjadi sahabatnya . Aku pikir dia adalah sosok yang pantang menyerah dan tak kenal putus asa . “za!” sapa Fhiya , membuyarkan lamunanku “apa’an sih ?” “ngapain lo? Ngelamun? Mikiran sapa? Udah naksir lo sama salah satu cowok disini ? “apa’an sihhhh !!!” Aku dan Fhiya kenal sejak kuliah disini . Fhiya kenalanku yang berasal dari Indonesia . Jadi , aku tak perlu susah payah berbicara bahasa inggris denganya . Beberapa bula kemudian …. Pagi yang dingin sekali .. Baru kali ini aku merasakan salju . Seumur hidupku , ini kali pertama senangnyaa .. pagi ini aku jalan-jalan mengelilingi Harvard , maklum . Sejak kuliah disini , aku belum pernah menyusuri Harvard karena tugas yang tak ada habisnya , belum lagi ujian yang sering diadakan . Jadi beberapa bulan itu , waktu ku habis di kamar kosku menatap buku yang tak ada habisnya . tak sengaja aku menyenggol seseorang yang ada di depanku , dan buku yang dibawanya jatuh semua . “ah ! I’m sorry” kataku “It’s okay , no problem
” Ku balas dia hanya sebuah senyuman, dan langsung aku membantunya membereskan buku-buku tadi . Sewaktu aku membereskan salah satu buku diantara yang lain , buku itu bertuliskan “ DAFY CARAKA PRATAMA “degg, jantungku berdetak sangat kencang .. beribu pertanyaan dating di benakku Apa yang ada dihadapanku sekarang Dafy ? Apa dia sudah sembuh ? Apa ia tak pergi dari dunia ini ?
Apa betul dia sudah menggapai cita-citanya ? Apa benar semua pertanyaanku ?? “ May I know your name ?” tanyaku “With my pleasure , My name’s Dafy , I’m from Indonesia” jawabnya “Do you still remember me ?” “hmm , what’s your name ?” “Faza , I’m from Indonesia” Sore itu juga , dia langsung mengajakku makan di salah satu kafe dekat kampus .. Disan dia menceritakan semua kisah pahit yang didalamnya . Dafy hamper meninggal dunia saat berusia 13 tahun . Kekebalan tubuhnya sangat tipis dan ada seseorang yang berniat buruk . Ada seseorang yang mencoba mematikan alat pendetak jantung yang saat itu berada di samping Dafy . Sayangnya , Dafy pada saat keadaan tidak sadar . Dan , dafy sempat tidak menghembuskan nafasnya . Beruntung , suster cepat dating dan memanggil dokter . Saat dokter mencoba menghidupkan detak jantungnya , Dafy seperti berada di sebuah lorong .. Setelah menyusuri lorong tersebut ada dua pintu di hadapannya , pintu kanan dan kiri . Sayangnya , pintu sekarang yang terbuka ialah pintu sebelah kiri . Dia segera memasuki pintu tersebut . Banyak orang seperti telah mengalami kebakaran , sekujur tubuh mereka ada api yang menyala-nyala , layaknya neraka . Dfay takut , akhirnya dia memutuskan untuk mundur . perjalanannya mundur , dia mendengar suara ponsel ayahnya , 1 detikpun dia membuka matanya lebar-lebar . Dan , sekarang dia sudah berada tempat dimana dia dirawat tadi . Tak terasa air mataku jatuh , membasahi pipiku . aku membayangkan saja , apa yang dialami sahabat kecilku . Syukurnya , karena mukjizat yang diberikkan Allah SWT , Dafy bias melawan yang menyerang dirinnya . Tak hanya itu , disaat Dafy genap berusia 16 tahun , orang tuanya bercerai . Dafy hancur .. hancur.. dan hancur .. Dia sudah tidak tahan . Bahkan ,dia sudah mencoba untuk bunuh diri . Dia sudah mencoba untuk bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 8 apartemennnya . Beruntung , dia sadar , akan pengorbanan orang tua untuknya melawan penyakit yang pernah dideritanya . 2 jam lebih , aku duduk disebelah Dafy . Entah mengapa , saat aku berada di dekat Dafy , hatiku saat damai . Penjual lollipop yang leawt di hadapanku , sebagai symbol aku dan Dafy selalu bersama walau kita tak mungkin saling memiliki , karena kita sahabat selamanya . Lolllipop berbentuk lingakaran , hubungan kami jugga seperti itu , walau tak mungkin untuk saling memiliki , tapi tak pernak berujung . Kita kan meraih kesuksesan bersama .. SWEET LOLLIPOP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar